x

Pemkot Blitar Ajak Ormas Islam Peringati Hari Santri Nasional 2020

Blitar Kota - Rabu, (21/10/2020), Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama No.43 tahun 2020 tentang peringatan Hari Santri, peringatan dapat dilakukan dengan upacara bendera, dzikir, do'a, shalawat dan tausiyah, serta sosialisasi melalui virtual. Menjelang peringatan Hari Santri Nasional yang akan diperingati pada tanggal 22 Oktober, saat ini Pemerintah Kota Blitar tengah melakukan berbagai persiapan. Satu diantaranya dengan menggandeng beberapa Ormas Islam diantaranya LDII, PCNU, dan Muhammadiyah Kota Blitar.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Jumadi, Penjabat Sementara Wali Kota Blitar mengatakan, peringatan Hari Santri di Kota Blitar akan dilakukan dengan Upacara di halaman Kantor Wali Kota Blitar. Upacara ini akan diikuti oleh pejabat dilingkup Kemenag, Pemerintahan Kota Blitar, santri dari 5 pondok pesantren di Kota Blitar, serta perwakilan Ormas. Upacara ini akan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, dengan membatasi peserta, menjaga jarak, serta wajib menggunakan masker. Jumadi berharap, dalam momen Peringatan Hari Santri ini, santri Indonesia khususnya Kota Blitar dapat berperan aktif dalam membangun negeri, terlebih di era pandemi seperti sekarang ini, santri juga diharapkan dapat berkembang dengan mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan memaknai tema "Santri Sehat Indonesia Kuat", Jumadi berharap para santri dan pengurus pondok pesantren disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19, mengingat pondok pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi cluster penularan Covid-19.

“Besok Pagi kita akan menyelenggarakan Upacara Hari Santri ya di halaman Pemkot, tentu kita akan membatasi peserta, kita juga harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” jelas Jumadi.

Sementara itu, Rusdy Rianto, Ketua PD Muhammadiyah Kota Blitar mengatakan momentum peringatan Hari Santri Nasional ini menjadi satu agenda untuk kembali membangkitkan semangat ditengah pandemi Covid-19. Rusdy mengatakan, kontribusi santri juga dinilai penting untuk menumbuhkan semangat juang. Rusdy berharap, santri Indonesia dapat mengaplikasikan segala ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

“Muhammadiyah ini tidak lepas dari protokol kesehatan, karena kami ingin membangkitkan semangat santri untuk terus berkarya meski ditengah pandemi Covid-19. Kita juga fokus untuk menerapkan protokol kesehatan, mematuhi aturan pemerintah,” ungkap Rusdy.

Sebelumnya, untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di lingkup pondok pesantren, pemerintah Kota Blitar bersama dengan tim satuan tugas penanganan Covid-19, telah membentuk pesantren tangguh sejak Juli lalu. (Fix)

Share icon